Perluasan Beladiri Cina
Masuknya Pengaruh ke Jepang
Selama masa peralihan dari Dinasti Ming ke Dinasti Ching, sejumlah ahli
bela diri China melarikan diri ke negara lain untuk membebaskan diri
dari penindasan dan pembunuhan besar-besaran yang dilakukan oleh
orang-orang Manchu yang menguasai China. Sebagai akibatnya ilmu bela
diri China dari Jaman Ming ini disebarkan ke berbagai negara lain
termasuk ke Jepang, Korea, Asia Tenggara, dan juga Kepulauan Okinawa.
Salah seorang diantaranya Chen Yuan Pao yang menuju ke Jepang, dimana
dia selanjutnya mengajarkan gagasan dan teknik Judo.
Sampai pada abad ke-15 Kepulauan Okinawa terbagi menjadi 3 (tiga)
Kerajaan. Dan pada tahun 1470 Youshi Sho dari golongan Sashikianji
berhasil mempersatukan semua pulau di Kepulauan Okinawa di bawah
kekuasaannya. Penguasa ke-2 dari golongan Sho, yaitu Shin Sho, menyita
dan melarang penggunaan senjata tajam. Kemudian Keluarga Shimazu dari
Pulau Kyushu berhasil menguasai Kepulauan Okinawa, tetapi larangan
terhadap pemilikan senjata tajam masih terus diberlakukan. Sebagai
akibatnya, rakyat hanya dapat mengandalkan pada kekuatan dan ketrampilan
fisik mereka untuk membela diri.
Pada saat yang sama, ilmu bela diri dari Cina mulai diperkenalkan di
Okinawa melalui para pengungsi yang berdatangan dari Cina yang saat itu
sudah dikuasai oleh bangsa Manchu (Dinasti Ching). Diantara para
pengungsi itu ada sejumlah ahli seni bela diri dari China.
Pengaruh ilmu bela diri dari China ini dengan cepat sekali menjalar ke
seluruh Kepulauan Okinawa. Melalui ketekunan dan kekerasan latihan,
rakyat Okinawa berhasil mengembangkan sejenis gaya dan teknik berkelahi
yang baru yang akhirnya melampaui sumber aslinya. Aliran-aliran seni
bela diri Te (aslinya Tode atau Tote) di Okinawa terbagi menurut nama
daerah perkembangannya menjadi Naha-te, Shuri-te, dan Tomari-te.
Naha-te mirip dengan seni bela diri Cina aliran selatan, khususnya dalam
pola gerakan yang dilaksanakan dengan gaya yang kokoh dan sangat tepat
bagi orang yang bertubuh besar. Ini lah yang menjadi cikal bakal aliran
Shotokan. Shuri-te mirip dengan seni bela diri Cina aliran utara yang
pola gerakannya lebih menekankan kegesitan dan keringanan tubuh.
Shuri-te yang selanjutnya menjadi cikal bakal terbentuknya aliran
Goju-Ryu. Sementara kaum Shimazu makin memperketat larangan atas
pemilikan senjata tajam, latihan pola bela diri Te ini makin berkembang.
TOKOH, FAKTA DAN KESIMPULAN PENTING :
Keberadaan peralihan pada masa Dinasti Ching yang dikuasai oleh Bangsa
Manchu mengakibatkan banyak ahli beladiri melarikan diri ke luar dari
China, merupakan peristiwa krusial yang menentukan menyebarnya beladiri.
Termasuk di anataranya Chen Yuan Paoyangmenyebarkan gagasan teknik Judo
kelak.
Larangan kepemilikan senjata di masa Shin-Sho ironisnya malah memberikan atmosfer makin berkembangnya beladiri
Sejarah Beladiri di Jepang
Lahirnya Karate
Di Jepang sendiri juga telah ada pola bela diri sejak jaman dulu.
Diantaranya yang sangat terkenal sampai saat ini ialah gulat Sumo.
Dahulu Sumo sifatnya sangat keras dan ganas, dimana para pesertanya
diperbolehkan saling pukul dan tenda ng dan secara mental memang sudah
siap mati. Baru pada abad ke-8, pukulan dan tendangan yang mematikan
tidak diperbolehkan lagi. Pertandingan Sumo kemudian sudah sangat mirip
dengan pertandingan Sumo pada masa sekarang ini.
Tokoh seni bela diri China yang mengungsi dari penjajahan bangsa Manchu
juga tersebar ke seluruh Jepang. Berbagai macam gaya dan teknik yang
mereka sebarkan menyebabkan timbulnya aliran-aliran baru. Di bawah
pengaruh dan bimbingan Chen Yuan Pao, aliran Jiu Jitsu atau seni
beladiri aliran lunak didirikan oleh beberapa tokoh beladiri Jepang.
Konsep bahwa "Kelunakan dapat mengalahkan kekerasan" dinyatakan berasal
dari China, dan aliran ini mengembangkan pengaruhnya yang penting pada
pola bela diri lainnya. Diantaranya yang sangat populer ial ah Judo yang
didirikan oleh Jigoro Kano.
Karena keuletannya untuk meneliti, melatih, dan mengembangkan diri, Judo
telah berhasil diterima merata di seluruh Jepang sebagai satu cabang
olah raga modern. Pada tahun 1923, Gichin Funakoshi yang lahir di Shuri,
Okinawa pada tahun 1869 untuk pertama kalinya memperagakan Te atau
Okinawa-Te ini di Jepang. Berturut-turut kemudian pada tahun 1929
tokoh-tokoh seperti Kenwa Mabuni, Choyun Miyagi berdatangan dari Okinawa
dan menyebarkan karate di Jepang.
Kenwa Mabuni menamakan alirannya Shitoryu, Choyun Miyagi menamakan
alirannya Gojuryu, dan Gichin Funakoshi menamakan alirannya Shotokan.
Okinawa Te ini yang telah dipengaruhi oleh teknik-teknik seni bela diri
dari Cina, sekali lagi berbaur dengan seni bela diri yang sudah ada di
Jepang, sehingga mengalami perubahan-perubahan dan berkembang menjadi
Karate seperti sekarang ini. Berkat upaya keras dari para tokoh ahli
seni bela diri ini selama periode setelah Perang Dunia II, Karate kini
telah berkembang pesat ke seluruh dun ia dan menjadi olah raga seni bela
diri paling populer di seluruh dunia. Masutatsu Oyama sendiri kemudian
secara resmi mendirikan aliran Karate baru yang dinamakan Kyokushin pada
tahun 1956
KESIMPULAN PENTING :
Sumo merupakan beladiri kuno asli Jepang, tidak diketahui sejarah
pastinya dan siapa pendirinya. Beladiri ini telah mengakar sejak ratusan
tahun di Jepang.
Chen Yuan Pao, imigran dari Cina, sebagai tokoh sentral yang kelak melahirkan Ju Jitsu.
Judo yang didirikan oleh Jigoro Kano lahir sebagai perkembangan dari Ju Jitsu
Yang petama kali mempopulerkan karate adalah Funakhosi Gichin. Ia yang membentuk aliran Shotokan.
6 tahun setelah kemunculan Gichin, Master karate yang lain adalah Kenwa
Mabuni yang membentuk aliran Shito-Ryu dan Choyun Miyagi yang membentuk
aliran Goju-Ryu.
Masutatsu Oyama, 20 tahun sesudahnya melahirkan Kyokushin.
Secara teori bisa dikatakan Karate berasal dari seni bela diri asli
setempat yang telah mengalami perkembangan berabad-abad lamanya, dan
kemudian banyak dipengaruhi oleh teknik perkelahian yang dibawa oleh
para ahli seni bela diri Cina yang mengungsi ke Okinawa
Lebih spesifik lagi, pada dasarnya karate berasal dari beladiri tinju
Cina, yang kemudian bersatu padu mengambil akar dari beladiri tangan
kosong Jepang sebelumnya seperti Sumo, Jujitsu dan Judo. Itulah alasan
mengapa karate begitu populer, begitu fleksibel, dan lebih komplit dari
beladiri-beladiri pendahulunya. Karena pada hakikatnya juga, Karate
adalah gabungan Sumo, Jujitsu, Judo, dan Wushu Shaolin yang telah
disempurnakan.
Perkembangan Karate di Indonesia
Pada tahun 1964, kembalilah ke tanah air salah seorang mahasiswa
Indonesia yang telah menyelesaikan kuliahnya di Jepang yang bernama Drs.
Baud A.D. Adikusumo (Alm.). Beliau adalah seorang karateka yang
mendapatkan sabuk hitam dari M. Nakayama, JKA Shotokan. Di Indonesia
beliau mulai mengajarkan karate. Melihat banyaknya peminat yang ingin
belajar karate, lalu ia mendirikan PORKI (Persatuan Olahraga Karate-Do
Indonesia) yang merupakan cikal bakal FORKI (Federasi Olahraga Karate-Do
Indonesia). Sehingga beliau tercatat sebagai pelopor seni beladiri
Karate di Indonesia. Dan beliau juga adalah pendiri Indonesia Karate-DO
(INKADO).
Setelah beliau, tercatat nama putra-putra bangsa Indonesia yang ikut
berjasa mengembangkan berbagai aliran Karate di Indonesia, antara lain
Bp. Sabeth Mukhsin dari aliran Shotokan, pendiri Institut Karate-Do
Indonesia (INKAI) dan Federasi Karate Tradisional Indonesia (FKTI), dan
juga dari aliran Shotokan adalah Anton Lesiangi (pendiri Lembaga
Karate-Do Indonesia/LEMKARI), yang pada dekade 2005 karena masalah
internal perguruan banyak anggota LEMKARI yang keluar lalu kemudian
mendirikan INKANAS (Institut Karate-do Nasional) yang merupakan
peleburan dari perguruan MKC (Medan Karate Club). Kabarnya, perguruan
ini sekarang menjadi besar dan maju, tidak kalah dengan LEMKARI.
Aliran Shotokan adalah yang paling populer di Indonesia. Selain
Shotokan, Indonesia juga memiliki perguruan-perguruan dari aliran lain
yaitu Wado dibawah asuhan Wado-ryu Karate-Do Indonesia (WADOKAI) yang
didirikan oleh Bp. C.A. Taman dan Kushin-ryu Matsuzaki Karate-Do
Indonesia (KKI) yang didirikan oleh Matsuzaki Horyu. Selain itu juga
dikenal Bp. Setyo Haryono dan beberapa tokoh lainnya membawa aliran
Goju-ryu, Bp. Nardi T. Nirwanto dengan beberapa tokoh lainnya membawa
aliran Kyokushin. Aliran Shito-ryu juga tumbuh di Indonesia dibawah
perguruan GABDIKA Shitoryu (dengan tokohnya Bp. Dr. Markus Basuki) dan
SHINDOKA (dengan tokohnya Bp. Bert Lengkong).
Selain aliran-aliran yang bersumber dari Jepang diatas, ada juga
beberapa aliran Karate di Indonesia yang dikembangkan oleh putra-putra
bangsa Indonesia sendiri, sehingga menjadi independen dan tidak terikat
dengan aturan dari Hombu Dojo (Dojo Pusat) di negeri Jepang.
Pada tahun 1972, 25 perguruan Karate di Indonesia, baik yang berasal
dari Jepang maupun yang dikembangkan di Indonesia sendiri (independen),
setuju untuk bergabung dengan FORKI (Federasi Olahraga Karate-Do
Indonesia), yang sekarang menjadi perwakilan WKF (World Karate
Federation) untuk Indonesia. Dimana perguruan karate yang bernaung
dibawah FORKI adalah :
1. AMURA
2. BKC (Bandung Karate Club)
3. BLACK PANTHER KARATE INDONESIA
4. FUNAKOSHI
5. GABDIKA SHITORYU INDONESIA (Gabungan Beladiri Karate-Do Shitoryu)
6. GOJUKAI (Gojuryu Karate-Do Indonesia)
7. GOJU RYU ASS (Gojuryu Association)
8. GOKASI (Gojuryu Karate-Do Shinbukan Seluruh Indonesia)
9. INKADO (Indonesia Karate-Do)
10.INKAI (Institut Karate-Do Indonesia)
11.INKANAS (Intitut Karate-Do Nasional)
12.KALA HITAM
13.KANDAGA PRANA
14.KEI SHIN KAN
15.KKNSI (Kesatuan Karate-Do Naga Sakti Indonesia)
16.KKI (Kushin Ryu M. Karate-Do Indonesia)
17.KYOKUSHINKAI (Kyokushinkai Karate-Do Indonesia)
18.LEMKARI (Lembaga Karate-Do Indonesia)
19.PERKAINDO
20.PORBIKAWA
21.PORDIBYA
22.SHINDOKA
23.SHI ROI TE
24.TAKO INDONESIA
25.WADOKAI (Wadoryu Karate-Do Indonesia)
Adapun mereka yang pernah menduduki jabatan sebagai Ketua Umum dan
Sekretaris Jenderal PB. FORKI sejak tahun 1972 sampai dengan saat ini
adalah:
1972-1977: Ketua Umum: Widjojo Sujono, Sekretaris Jenderal: Otoman Nuh
1977-1980: Ketua Umum: Sumadi, Sekretaris Jenderal: Rustam Ibrahim
1980-1984: Ketua Umum: Subhan Djajaatmadja, Sekretaris Jenderal: G.A. Pesik
1984-1988: Ketua Umum: Rudini, Sekretaris Jenderal: Adam Saleh
1988-1992: Ketua Umum: Rudini, Sekretaris Jenderal: G.A. Pesik
1992-1996: Ketua Umum: Rudini, Sekretaris Jenderal: G.A. Pesik
1997-2001: Ketua Umum: Wiranto, Sekretaris Umum: Hendardji-S
2001-2005: Ketua Umum: Luhut B. Panjaitan, Sekretaris Umum: Hendardji-S.
TOKOH, FAKTA DAN KESIMPULAN PENTING :
Yang pertama membawa karate ke Indonesia adalah Baud Adikusumo, ia
mendirikan INKADO (otomatis sebagai perguruan tertua di Indonesia)
Sabeth Mukhsin mendirikan INKAI & FKTI
Anton Lesiangi mendirikan LEMKARI.
CA Taman mendirikan WADOKAI
Matsuzaki Horyu mendirikan KKI
Setyo Haryono membawa GOJU-RYU
Nardi T Nirwanto membawa KYOKUSHIN
Markus Basuki mendirikan GABDIKA SHITO-RYU
Bert Lengkong mendirikan SHINDOKA
Perguruan terakhir adalah INKANAS, perguruan yang berasal dari pemisahan
dari LEMKARI dan melebur ke dalam MKC (Medan Karate Club) dan membentuk
perguruan baru bernama INKANAS (Institut Karate-Do Nasional)
Teknik Karate Dalam Gambar
berbagai bentuk tangan dan kaki dengan bahsa Jepangnya