Minggu, 30 Oktober 2011

SELAYANG PANDANG BKC

 

SELAYANG PANDANG BKC

(Merupakan Riwayat Ringkas Latar Belakang Berdirinya BKC)
BKC adalah singkatan dari Bandung Karate Club dan Bina Ksatria Cita pada pengertian yang sebenarnya, didirikan di Bandung pada tanggal 16 Juni 1966 oleh Iwa Rahadian Arsanata.  Sejak tahun 1962, telah dirintis pendiriannya dengan nama Bandung Karate School for Self Defence.  Gedung Mardisantosa yang terletak di Jalan sunda No. 2  Bandung adalah tempat pertama BKC didirikan. Tercatat sebagai anggota pertama terdiri dari siswa-siswa Sekolah Guru Pendidikan Jasmani, SMAN Jalan Belitung, STMN I jalan Rajiman serta beberapa orang mahasiswa UNPAD dan ITB.  Sejak tahun 1967 hingga tahun 1972 tempat latihan pindah ke pendopo sekolah Tinggi Olah raga Jalan Van Deventer Bandung.
Maksud dan Tujuan
BKC didirikan dengan maksud menghimpun pemuda, pelajar serta berbagai kalangan dalam pembinaan olah raga beladiri berdasarkan kekeluargaan hormat-mengahormati serta saling menciantai antara satu dan sesamanya.  Secara umum BKC bertujuan untuk membina setiap anggota menjadi Insan Beladiri yang Mandiri, yang memahami makna hidup dan kehidupan.  Sehingga pada akhirnya, ilmu yang diperolehnya dapat bermanfaat bagi kehidupannya di masyarakat.  Setiap anggota BKC dituntut untuk mampu melaksanakan Tri Ratna Keanggotaan berdasarkan kiprahnya.
Dasar Pendidikan Beladiri di BKC
Sumber ajaran beladiri yang diajarkan di BKC sepenuhnya bersumberkan kepada Tuntunan ajaran Jalaksana yang merupakan Ilmu Teturunan dari Pendiri Perguruan.  Kemudian sumber ajaran ini disesuaikan dengan berbagai ajaran ilmu beladiri yang ada, baik yang datang dari luar maupun dengan yang telah ada di Indonesia.  Dalam hal ini BKC berprinsip, mana yang baik diambil dan mana yang buruk dibuang walaupun itu budaya bangsa terlebih yang datang dari luar.
Para Pimpinan BKC dari Tahun ke Tahun
Tercatat sebagai Ketua Umum BKC angkatan pertama Mardisantosa, yaitu Budiarjo, S.H. kemudian dari tahun 1968-1970 BKC dipimpin oleh Kolonel (Pur) H. Anwar Tamim.  Dari tahun 1971-1972 Kolonel (Pur.) r. Oetje Djunjunan alm.  Wali Kotamadya Bandung waktu itu berkenan menjadi Ketua Umum BKC, selanjutnya dari tahun 1973-1980 kembali BKC dipimpin oleh H. Anwar Tamim. Dan dari tahun 1981-1982 dipimpin oleh Kolonel (Pur.) saleh M. Yoenoes.  Dari tahun 1983 hingga sekarang ini Ir.H. Awal Kusumah M.S (Putra dari H. Anwar Tamim) terpilih sebagai Ketua Umum Pengurus Besar BKC.
Kegiatan-Kegiatan
Sejak awal berdirinya, BKC telah berhasil menyusun program kegiatan yang terpadu sebagaimana layaknya perguruan yang sudah besar antara lain Ujian Kenaikan Tingkat, Penataran Kepelatihan, Latihan Lapangan di gunung, sungai dan pantai.  Kejuaraan Intern serta pada tahun 1967, Pendiri Perguruan dilantik di Sukabumi oleh Ditjora (KONI sekarang) Jawa Barat sebagai Wakil Umum PORKI Jawa Barat (ibu Yusuf dari INKAI sebagai Ketua Umum).  Kejurnas PORKI pertama diikuti, yaitu di Jakarta pada tahun 1971 kemudian di penghujung 1972 dalam Musyawarah Lembaga Aliran Karate di Jakarta yang dipimpin oleh Jendral Surono dan Widjojo Suyono, BKC dikukuhkan sebagai anggota FORKI.  Dalam masalah kegiatan bentuk apapun yang dilaksanakan, BKC senantiasa berpedoman pada Dua Sesanti Perguruan :
PRIBADI BUDI CIRI MANDIRI dan MANDIRI KHARSA PUJA WALAGRI

Sejarah Karate : Dari Awal Hingga ke Indonesia

Perluasan Beladiri Cina
Masuknya Pengaruh ke Jepang

Selama masa peralihan dari Dinasti Ming ke Dinasti Ching, sejumlah ahli bela diri China melarikan diri ke negara lain untuk membebaskan diri dari penindasan dan pembunuhan besar-besaran yang dilakukan oleh orang-orang Manchu yang menguasai China. Sebagai akibatnya ilmu bela diri China dari Jaman Ming ini disebarkan ke berbagai negara lain termasuk ke Jepang, Korea, Asia Tenggara, dan juga Kepulauan Okinawa. Salah seorang diantaranya Chen Yuan Pao yang menuju ke Jepang, dimana dia selanjutnya mengajarkan gagasan dan teknik Judo.

Sampai pada abad ke-15 Kepulauan Okinawa terbagi menjadi 3 (tiga) Kerajaan. Dan pada tahun 1470 Youshi Sho dari golongan Sashikianji berhasil mempersatukan semua pulau di Kepulauan Okinawa di bawah kekuasaannya. Penguasa ke-2 dari golongan Sho, yaitu Shin Sho, menyita dan melarang penggunaan senjata tajam. Kemudian Keluarga Shimazu dari Pulau Kyushu berhasil menguasai Kepulauan Okinawa, tetapi larangan terhadap pemilikan senjata tajam masih terus diberlakukan. Sebagai akibatnya, rakyat hanya dapat mengandalkan pada kekuatan dan ketrampilan fisik mereka untuk membela diri.

Pada saat yang sama, ilmu bela diri dari Cina mulai diperkenalkan di Okinawa melalui para pengungsi yang berdatangan dari Cina yang saat itu sudah dikuasai oleh bangsa Manchu (Dinasti Ching). Diantara para pengungsi itu ada sejumlah ahli seni bela diri dari China.
Pengaruh ilmu bela diri dari China ini dengan cepat sekali menjalar ke seluruh Kepulauan Okinawa. Melalui ketekunan dan kekerasan latihan, rakyat Okinawa berhasil mengembangkan sejenis gaya dan teknik berkelahi yang baru yang akhirnya melampaui sumber aslinya. Aliran-aliran seni bela diri Te (aslinya Tode atau Tote) di Okinawa terbagi menurut nama daerah perkembangannya menjadi Naha-te, Shuri-te, dan Tomari-te.

Naha-te mirip dengan seni bela diri Cina aliran selatan, khususnya dalam pola gerakan yang dilaksanakan dengan gaya yang kokoh dan sangat tepat bagi orang yang bertubuh besar. Ini lah yang menjadi cikal bakal aliran Shotokan. Shuri-te mirip dengan seni bela diri Cina aliran utara yang pola gerakannya lebih menekankan kegesitan dan keringanan tubuh. Shuri-te yang selanjutnya menjadi cikal bakal terbentuknya aliran Goju-Ryu. Sementara kaum Shimazu makin memperketat larangan atas pemilikan senjata tajam, latihan pola bela diri Te ini makin berkembang.

TOKOH, FAKTA DAN KESIMPULAN PENTING :
Keberadaan peralihan pada masa Dinasti Ching yang dikuasai oleh Bangsa Manchu mengakibatkan banyak ahli beladiri melarikan diri ke luar dari China, merupakan peristiwa krusial yang menentukan menyebarnya beladiri. Termasuk di anataranya Chen Yuan Paoyangmenyebarkan gagasan teknik Judo kelak.
Larangan kepemilikan senjata di masa Shin-Sho ironisnya malah memberikan atmosfer makin berkembangnya beladiri

Sejarah Beladiri di Jepang
Lahirnya Karate

Di Jepang sendiri juga telah ada pola bela diri sejak jaman dulu. Diantaranya yang sangat terkenal sampai saat ini ialah gulat Sumo. Dahulu Sumo sifatnya sangat keras dan ganas, dimana para pesertanya diperbolehkan saling pukul dan tenda ng dan secara mental memang sudah siap mati. Baru pada abad ke-8, pukulan dan tendangan yang mematikan tidak diperbolehkan lagi. Pertandingan Sumo kemudian sudah sangat mirip dengan pertandingan Sumo pada masa sekarang ini.



Tokoh seni bela diri China yang mengungsi dari penjajahan bangsa Manchu juga tersebar ke seluruh Jepang. Berbagai macam gaya dan teknik yang mereka sebarkan menyebabkan timbulnya aliran-aliran baru. Di bawah pengaruh dan bimbingan Chen Yuan Pao, aliran Jiu Jitsu atau seni beladiri aliran lunak didirikan oleh beberapa tokoh beladiri Jepang. Konsep bahwa "Kelunakan dapat mengalahkan kekerasan" dinyatakan berasal dari China, dan aliran ini mengembangkan pengaruhnya yang penting pada pola bela diri lainnya. Diantaranya yang sangat populer ial ah Judo yang didirikan oleh Jigoro Kano.



Karena keuletannya untuk meneliti, melatih, dan mengembangkan diri, Judo telah berhasil diterima merata di seluruh Jepang sebagai satu cabang olah raga modern. Pada tahun 1923, Gichin Funakoshi yang lahir di Shuri, Okinawa pada tahun 1869 untuk pertama kalinya memperagakan Te atau Okinawa-Te ini di Jepang. Berturut-turut kemudian pada tahun 1929 tokoh-tokoh seperti Kenwa Mabuni, Choyun Miyagi berdatangan dari Okinawa dan menyebarkan karate di Jepang.





Kenwa Mabuni menamakan alirannya Shitoryu, Choyun Miyagi menamakan alirannya Gojuryu, dan Gichin Funakoshi menamakan alirannya Shotokan. Okinawa Te ini yang telah dipengaruhi oleh teknik-teknik seni bela diri dari Cina, sekali lagi berbaur dengan seni bela diri yang sudah ada di Jepang, sehingga mengalami perubahan-perubahan dan berkembang menjadi Karate seperti sekarang ini. Berkat upaya keras dari para tokoh ahli seni bela diri ini selama periode setelah Perang Dunia II, Karate kini telah berkembang pesat ke seluruh dun ia dan menjadi olah raga seni bela diri paling populer di seluruh dunia. Masutatsu Oyama sendiri kemudian secara resmi mendirikan aliran Karate baru yang dinamakan Kyokushin pada tahun 1956






KESIMPULAN PENTING :

Sumo merupakan beladiri kuno asli Jepang, tidak diketahui sejarah pastinya dan siapa pendirinya. Beladiri ini telah mengakar sejak ratusan tahun di Jepang.
Chen Yuan Pao, imigran dari Cina, sebagai tokoh sentral yang kelak melahirkan Ju Jitsu.

Judo yang didirikan oleh Jigoro Kano lahir sebagai perkembangan dari Ju Jitsu
Yang petama kali mempopulerkan karate adalah Funakhosi Gichin. Ia yang membentuk aliran Shotokan.

6 tahun setelah kemunculan Gichin, Master karate yang lain adalah Kenwa Mabuni yang membentuk aliran Shito-Ryu dan Choyun Miyagi yang membentuk aliran Goju-Ryu.
Masutatsu Oyama, 20 tahun sesudahnya melahirkan Kyokushin.

Secara teori bisa dikatakan Karate berasal dari seni bela diri asli setempat yang telah mengalami perkembangan berabad-abad lamanya, dan kemudian banyak dipengaruhi oleh teknik perkelahian yang dibawa oleh para ahli seni bela diri Cina yang mengungsi ke Okinawa

Lebih spesifik lagi, pada dasarnya karate berasal dari beladiri tinju Cina, yang kemudian bersatu padu mengambil akar dari beladiri tangan kosong Jepang sebelumnya seperti Sumo, Jujitsu dan Judo. Itulah alasan mengapa karate begitu populer, begitu fleksibel, dan lebih komplit dari beladiri-beladiri pendahulunya. Karena pada hakikatnya juga, Karate adalah gabungan Sumo, Jujitsu, Judo, dan Wushu Shaolin yang telah disempurnakan.

Perkembangan Karate di Indonesia




Pada tahun 1964, kembalilah ke tanah air salah seorang mahasiswa Indonesia yang telah menyelesaikan kuliahnya di Jepang yang bernama Drs. Baud A.D. Adikusumo (Alm.). Beliau adalah seorang karateka yang mendapatkan sabuk hitam dari M. Nakayama, JKA Shotokan. Di Indonesia beliau mulai mengajarkan karate. Melihat banyaknya peminat yang ingin belajar karate, lalu ia mendirikan PORKI (Persatuan Olahraga Karate-Do Indonesia) yang merupakan cikal bakal FORKI (Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia). Sehingga beliau tercatat sebagai pelopor seni beladiri Karate di Indonesia. Dan beliau juga adalah pendiri Indonesia Karate-DO (INKADO).

Setelah beliau, tercatat nama putra-putra bangsa Indonesia yang ikut berjasa mengembangkan berbagai aliran Karate di Indonesia, antara lain Bp. Sabeth Mukhsin dari aliran Shotokan, pendiri Institut Karate-Do Indonesia (INKAI) dan Federasi Karate Tradisional Indonesia (FKTI), dan juga dari aliran Shotokan adalah Anton Lesiangi (pendiri Lembaga Karate-Do Indonesia/LEMKARI), yang pada dekade 2005 karena masalah internal perguruan banyak anggota LEMKARI yang keluar lalu kemudian mendirikan INKANAS (Institut Karate-do Nasional) yang merupakan peleburan dari perguruan MKC (Medan Karate Club). Kabarnya, perguruan ini sekarang menjadi besar dan maju, tidak kalah dengan LEMKARI.

Aliran Shotokan adalah yang paling populer di Indonesia. Selain Shotokan, Indonesia juga memiliki perguruan-perguruan dari aliran lain yaitu Wado dibawah asuhan Wado-ryu Karate-Do Indonesia (WADOKAI) yang didirikan oleh Bp. C.A. Taman dan Kushin-ryu Matsuzaki Karate-Do Indonesia (KKI) yang didirikan oleh Matsuzaki Horyu. Selain itu juga dikenal Bp. Setyo Haryono dan beberapa tokoh lainnya membawa aliran Goju-ryu, Bp. Nardi T. Nirwanto dengan beberapa tokoh lainnya membawa aliran Kyokushin. Aliran Shito-ryu juga tumbuh di Indonesia dibawah perguruan GABDIKA Shitoryu (dengan tokohnya Bp. Dr. Markus Basuki) dan SHINDOKA (dengan tokohnya Bp. Bert Lengkong).






Selain aliran-aliran yang bersumber dari Jepang diatas, ada juga beberapa aliran Karate di Indonesia yang dikembangkan oleh putra-putra bangsa Indonesia sendiri, sehingga menjadi independen dan tidak terikat dengan aturan dari Hombu Dojo (Dojo Pusat) di negeri Jepang.
Pada tahun 1972, 25 perguruan Karate di Indonesia, baik yang berasal dari Jepang maupun yang dikembangkan di Indonesia sendiri (independen), setuju untuk bergabung dengan FORKI (Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia), yang sekarang menjadi perwakilan WKF (World Karate Federation) untuk Indonesia. Dimana perguruan karate yang bernaung dibawah FORKI adalah :

1. AMURA
2. BKC (Bandung Karate Club)
3. BLACK PANTHER KARATE INDONESIA
4. FUNAKOSHI
5. GABDIKA SHITORYU INDONESIA (Gabungan Beladiri Karate-Do Shitoryu)
6. GOJUKAI (Gojuryu Karate-Do Indonesia)
7. GOJU RYU ASS (Gojuryu Association)
8. GOKASI (Gojuryu Karate-Do Shinbukan Seluruh Indonesia)
9. INKADO (Indonesia Karate-Do)
10.INKAI (Institut Karate-Do Indonesia)
11.INKANAS (Intitut Karate-Do Nasional)
12.KALA HITAM
13.KANDAGA PRANA
14.KEI SHIN KAN
15.KKNSI (Kesatuan Karate-Do Naga Sakti Indonesia)
16.KKI (Kushin Ryu M. Karate-Do Indonesia)
17.KYOKUSHINKAI (Kyokushinkai Karate-Do Indonesia)
18.LEMKARI (Lembaga Karate-Do Indonesia)
19.PERKAINDO
20.PORBIKAWA
21.PORDIBYA
22.SHINDOKA
23.SHI ROI TE
24.TAKO INDONESIA
25.WADOKAI (Wadoryu Karate-Do Indonesia)

Adapun mereka yang pernah menduduki jabatan sebagai Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal PB. FORKI sejak tahun 1972 sampai dengan saat ini adalah:
1972-1977: Ketua Umum: Widjojo Sujono, Sekretaris Jenderal: Otoman Nuh
1977-1980: Ketua Umum: Sumadi, Sekretaris Jenderal: Rustam Ibrahim
1980-1984: Ketua Umum: Subhan Djajaatmadja, Sekretaris Jenderal: G.A. Pesik
1984-1988: Ketua Umum: Rudini, Sekretaris Jenderal: Adam Saleh
1988-1992: Ketua Umum: Rudini, Sekretaris Jenderal: G.A. Pesik
1992-1996: Ketua Umum: Rudini, Sekretaris Jenderal: G.A. Pesik
1997-2001: Ketua Umum: Wiranto, Sekretaris Umum: Hendardji-S
2001-2005: Ketua Umum: Luhut B. Panjaitan, Sekretaris Umum: Hendardji-S.



TOKOH, FAKTA DAN KESIMPULAN PENTING :

Yang pertama membawa karate ke Indonesia adalah Baud Adikusumo, ia mendirikan INKADO (otomatis sebagai perguruan tertua di Indonesia)

Sabeth Mukhsin mendirikan INKAI & FKTI

Anton Lesiangi mendirikan LEMKARI.

CA Taman mendirikan WADOKAI

Matsuzaki Horyu mendirikan KKI

Setyo Haryono membawa GOJU-RYU

Nardi T Nirwanto membawa KYOKUSHIN

Markus Basuki mendirikan GABDIKA SHITO-RYU

Bert Lengkong mendirikan SHINDOKA

Perguruan terakhir adalah INKANAS, perguruan yang berasal dari pemisahan dari LEMKARI dan melebur ke dalam MKC (Medan Karate Club) dan membentuk perguruan baru bernama INKANAS (Institut Karate-Do Nasional)

Teknik Karate Dalam Gambar

Teknik Karate Dalam Gambar
berbagai bentuk tangan dan kaki dengan bahsa Jepangnya

Rabu, 26 Oktober 2011


Tugas  Sistem Sosial Budaya Indonesia

Nama: Etin Kurnia BR Silaen
NPM: 1041179501032

1.      Nilai: sesuatu yang dianggap baik atau buruk yang ada dimasyarakat,(abstrak)
2.      Norma: aturan-aturan yang berkaitan dengan nilai.(konkrit)
3.      Posisi: status seseorang dalam lingkungannya. Setiap orang yang memiliki posisi pasti memiliki fungsi.
4.      Fungsi: aktivitas yang harus dilakukan seseorang sesuai dengan posisi orang tersebut dilingkungan sosialnya.
5.      Peranan: aktivitas yang diharapkan oleh lingkungan sosial sesuai dengan posisi orang tersebut dilingkungan sosialnya.
6.      Interaksi: saling mempengaruhi.
7.      Situasi: kedudukan, letak suatu tempat.(abstrak)
8.      Kondisi: syarat,keadaan.(konkrit)
9.      Akomodasi: suatu proses penyesuaian sosial dalam interaksi sosial antar pribadi dan kelompok-kelompok manusia untuk meredakan pertentangan.
10.  Amalgamasi: amalgamation yaitu penggabungan dua atau lebih perusahaan menjadi satu perusahaan yang baru untuk mencapai posisi dan skala ekonomi yang lebih baik.
11.  Akulturasi: proses masuknya kebudayaan asing yang mampu mempengaruhi masyarakat tertentu.
12.  Aspirasi: lebih dari kebutuhan atau keinginan.

Jumat, 21 Oktober 2011

It's me!!


“Etin Kurnia BR Silaen” nama yg diberikan oleh orang tua gw yg  berasal dari adat dan kebudayaan yg berbeda serta dari keyakinan yg berbeda pula(ayah: batak&nonis dan Ibu; karawang&islam) hingga jadilah gw(hahaaasiik..),kalian bisa panggil gw ‘etin’. Gw lahir di Karawang 19 tahun yg lalu dan gw ditakdirkan jadi anak bungsu yg di “jadge” banyak orang itu manja,pecicilan,cengenglah dan pokok’y itu ga bisa mandiri/mengerjakan sesuatu pasti ga bisa sendiri dan pasti butuh bantuan orang lain. Tapi tu semua ga bener loh..gw di Karawang tinggal sendiri alias ngekost dan gw jg udah terbiasa sendiri klo dirumah, jadi yg orang bilang itu ga bener semua’y. tapi manja ada lah sedikit karna kakak gw semua’y cowo..(heheee,,,)tu juga berpengaruh pada kepribadian gw yg sedikit tomboy.(hahaa..)
Gw juga orang’y rada pendiem tp lama-kelamaan juuga gw cukup cablak(heheee..). klo lagi diem biasa’y gw sambil dengerin music, itu salah satu hobi gw loh. Atau klo lagi diem dikosan biasa’y online(heheee..).trus hobi baru gw itu nonton, nonton film apa ajalah yg belum gw tonton tp dvd’y dapat pinjem dari temen(heheeee…ga modal ya gw).
Oiya sekarang gw lagi kuliah di Unsika Fakultas FISIP jurusan Komunikasi semester 3. Awalnya gw pilih jurusan itu karna pada saat itu gw pikir hanya jurusan itu yg ga belajar itung-itungan(matematika&fisika)..heheee..tapi semakin kesini gw makin ngerti kenapa gw pilih jurusan ini,dulu gw suka nulis tapi sekarang gw lebih tertarik broadcast dan fotografi.
Selain kuliah kegiatan yg biasa gw lakuin itu maen,kumpul-kumpul dan jalan-jalan bareng temen-temen. Kegiatan yg lain’y, gw masih suka ikut latihan karate, habis seru.. Klo  sabtu-minggu ga ada kegiatan apa-apa pasti gw lari’y ketempat latihan(hahaaaaassiiikkk…).
Haadduuuhhh udah pagi ni..mo tidur dulu ya..nanti disambung lagi..
Sampai jumpa..

Selasa, 18 Oktober 2011

Ekosistem

Pengertian Ekosistem

http://susty.com/image/ecosystem-diagram-wedged-tailed-eagle-kookaburra-bird-rabbit-mouse-grass-snake-grasshopper-food-web-illustration-arrows-image.gif


Pengertian ekosistem pertama kali dikemukakan oleh seorang ahli ekologi berkebangsaan Inggris bernama A.G. Tansley pada tahun 1935, walaupun konsep itu bukan merupakan konsep yang baru. Sebelum akhir tahun 1800-an, pernyataan-pernyataan resmi tentang istilah dan konsep yang berkaitan dengan ekosistem mulai terbit cukup menarik dalam literatur-literatur ekologi di Amerika, Eropa, dan Rusia (Odum, 1993).

Beberapa definisi tentang ekosistem dapat diuraikan sebagai berikut :
  1. Ekosistem adalah suatu unit ekologi yang di dalamnya terdapat hubungan antara struktur dan fungsi. Struktur yang dimaksudkan dalam definisi ekosistem tersebut adalah berhubungan dengan keanekaragaman spesies (species diversity). Ekosistem yang mempunyai struktur yang kompleks, memiliki keanekaragaman spesies yang tinggi. Sedangkan istilah fungsi dalam definisi ekosistem menurut A.G. Tansley berhubungan dengan siklus materi dan arus energi melalui komponen komponen ekosistem.
  2. Ekosistem atau sistem ekologi adalah merupakan pertukaran bahan-bahan antara bagian-bagian yang hidup dan yang tak hidup di dalam suatu sistem. Ekosistem dicirikan dengan berlangsungnya pertukaran materi dan transformasi energi yang sepenuhnya berlangsung diantara berbagai komponen dalam sistem itu sendiri atau dengan sistem lain di luarnya.
  3. Ekosistem adalah tatanan dari satuan unsur-unsur lingkungan hidup dan kehidupan (biotik maupun abiotik) secara utuh dan menyeluruh, yang saling mempengaruhi dan saling tergantung satu dengan yang lainnya. Ekosistem mengandung keanekaragaman jenis dalam suatu komunitas dengan lingkungannya yang berfungsi sebagai suatu satuan interaksi kehidupan dalam alam (Dephut, 1997).
  4. Ekosistem, yaitu tatanan kesatuan secara kompleks di dalamnya terdapat habitat, tumbuhan, dan binatang yang dipertimbangkan sebagai unit kesatuan secara utuh, sehingga semuanya akan menjadi bagian mata rantai siklus materi dan aliran energi (Woodbury, 1954 dalam Setiadi, 1983).
  5. Ekosistem, yaitu unit fungsional dasar dalam ekologi yang di dalamnya tercakup organisme dan lingkungannya (lingkungan biotik dan abiotik) dan di antara keduanya saling memengaruhi (Odum, 1993). Ekosistem dikatakan sebagai suatu unit fungsional dasar dalam ekologi karena merupakan satuan terkecil yang memiliki komponen secara lengkap, memiliki relung ekologi secara lengkap, serta terdapat proses ekologi secara lengkap, sehingga di dalam unit ini siklus materi dan arus energi terjadi sesuai dengan kondisi ekosistemnya.
  6. Ekosistem, yaitu tatanan kesatuan secara utuh menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling memengaruhi (UU Lingkungan Hidup Tahun 1997). Unsur-unsur lingkungan hidup baik unsur biotik maupun abiotik, baik makhluk hidup maupun benda mati, semuanya tersusun sebagai satu kesatuan dalam ekosistem yang masing-masing tidak bisa berdiri sendiri, tidak bisa hidup sendiri, melainkan saling berhubungan, saling mempengaruhi, saling berinteraksi, sehingga tidak dapat dipisah-pisahkan.
  7. Ekosistem, yaitu suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya (Soemarwoto, 1983). Tingkatan organisasi ini dikatakan sebagai suatu sistem karena memiliki komponen-komponen dengan fungsi berbeda yang terkoordinasi secara baik sehingga masing-masing komponen terjadi hubungan timbal balik. Hubungan timbal balik terwujudkan dalam rantai makanan dan jaring makanan yang pada setiap proses ini terjadi aliran energi dan siklus materi.


komponen ekosistem

Komponen Ekosistem


Lingkungan ekosistem terdiri atas dua jenis :
  1. Lingkungan biotik (komponen makhluk hidup), misalnya hewan, tumbuh-tumbuhan dan mikroba.
  2. Lingkungan abiotik (komponen benda mati), misalnya cahaya, air, udara, tanah, dan energi.


komponen ekosistem

Lingkungan Biotik dan Abiotik

Dari segi makanan ekosistem memiliki 2 komponen yang biasanya secara bagian terpisah dalam ruang dan waktu yaitu:

(1). Komponen autotrofik (autotrophic). Kata autotrofik berasal dari kata autos artinya sendiri, dan trophikos artinya menyediakan makanan. Komponen autotrofik, yaitu organisme yang mampu menyediakan atau mensintesis makanannya sendiri berupa bahan organik berasal dari bahan-bahan anorganik dengan bantuan klorofil dan energi utama berupa radiasi matahari. Oleh karena itu, organisme yang mengandung klorofil termasuk ke dalam golongan autotrof dan pada umumnya adalah golongan tumbuh-tumbuhan hijau. Pada komponen autotrofik terjadi pengikatan energi radiasi matahari dan sintesis bahan anorganik menjadi bahan organik kompleks.

(2). Komponen heterotrofik (heterotrofhic). Kata heterotrof berasal dari kata hetero artinya berbeda atau lain, dan trophikos artinya menyediakan makanan. Komponen heterotrofik, yaitu organisme yang hidupnya selalu memanfaatkan bahan organik sebagai bahan makanannya, sedangkan bahan organik yang dimanfaatkan itu disediakan oleh organisme lain. Jadi, komponen heterotrofit memperoleh bahan makanan dari komponen autotrofik, kemudian sebagian anggota komponen ini menguraikan bahan organik kompleks ke dalam bentuk bahan anorganik yang sederhana dengan demikian, binatang, jamur, jasad renik termasuk ke dalam golongan komponen heterotrofik.


ekosistem


Ekosistem dari segi struktur terdiri dari 4 komponen :
  1. Komponen abiotik
  2. Komponen produsen
  3. Komponen konsumen (herbivora, carnivora dan omnivora)
  4. Komponen pengurai (dekomposer)


ekosistem



PUSTAKA :

  • Soerianegara, I dan Indrawan, A. 1988. Ekologi Hutan Indonesia. Laboratorium Ekologi. Fakultas Kehutanan. Institut Pertanian Bogor, Bogor.
  • Kusmana & Istomo, 1995. Ekologi Hutan : Fakultas Kehutanan. Institut Pertanian Bogor, Bogor.
  • Indriyanto, 2006. Ekologi Hutan. PT. Bumi Aksara. Jakarta.
  • Richard & Steven, 1988. Forest Ecosystem : Academic Press. San Diego. California.
  • Arief, A. 1994, Hutan Hakekat dan Pengaruhnya Terhadap Lingkungan. Yayasan Obor Indonesia Jakarta.